Syamsul Muh Juni 2011

wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku

Senin, 27 Juni 2011

Sebenarnya surat ini ingin kukirimkan kepadamu wahai engkau yang mampu melumpuhkan hatiku. Surat ini ingin kuselipkan dalam satu kehidupanmu, namun aku hanya lelaki yang tak memiliki keberanian dalam mengungkapkan semua percikan-percikan rasa yang terjadi dalam hatiku. Aku hanya dia yang engkau anggap tidak lebih, aku hanya merasa seperti itu.


Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku

Tak terasa dua tahun aku memendam rasa itu, rasa yang ingin segera kuselesaikan tanpa harus mengorbankan perasaan aku atau dirimu. Seperti yang engkau tahu, aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tidak acuh padamu. Saat di depanmu, aku ingin tetap berlaku dengan normal walau perlu usaha untuk mencapainya.

Takukah engkau wahai yang mampu melumpuhkan hatiku? Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tak kucintai namun kepadamu, lisan ini seolah terkunci. Dan aku merasa beruntung untuk tidak pernah berkata bahwa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai walaupun itu hanya sebagian dari prasangkaku. Jika boleh aku beralasan, mungkin aku cuma takut engkau akan menjadi “illah” bagiku, karena itu aku mencoba untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi, dan lagi hingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin tidak mengerti.

cinta seorang hamba

Rabu, 22 Juni 2011


Jika cintaku padamu
Menjauhkan aku
Dari Allah SWT,maka hinakan aku
Dengan hinaan yang paling hina
Yang kau lontarkan


Jika cintaku padamu tak bisa
Membawamu pada perbaikan kualitas diri
Maka tutuplah hatimu untukku
Serapat mungkin yang kau bisa


Namun.....


Jika cintaku karena ingin
Membawamu pada kedekatan dengan Allah SWT


Jika cintaku karena ingin
Menjadikan dirimu sebagai bidadariku
kelak dihari nanti
Jangan kau palingkan wajahmu


Jangan kau tutup hatimu
Karena walaupun cintaku belum sempurna
Namun kala dekatmu
Hasrat menyempurnakan rasa cinta senantiasa ada