Syamsul Muh Januari 2011

smadav pro

Sabtu, 29 Januari 2011



Ingin tau cara meruabah Smadav Free menjadi Pro!!!!!
Cara ……………………….

Panduan Instalasi Key Smadav 8.3
1.Aktipkan Smadav 8.3 anda
2.Pada Smadav 8.3 klik menu SETTING
Pada Registrasi Smadav Pro masukkan seperti dibawah ini:
Nama: anti-pembajakan
Key: (key dikosongkan jangan di isi)
Lalu klik Register
Setelah itu baru anda masukkan salah satu dari 3 nama dan key dibawah ini:
Berikut Key nya:
1. Type Personal
Nama: www.marcell.tk
Key: 083800846040
2. Type: Warnet
Nama: http://marcellinoagatha.blogspot.com
Key: 775877810985
3. Type: Perusahaan
Nama: www.marcellinoagatha.blogspot.com
Key: 991999604080

gambar garuda menoleh ke kiri

Kondisi aneh tampak di kalender tahun 2011 yang diedarkan Pemerintah Kabupaten Kediri kepada seluruh warganya secara gratis. Lambang negara berupa Burung Garuda pada lembaran penanda waktu tersebut terpasang terbalik, dimana arah kepala menoleh ke kiri.



Keanehan tepatnya tampak di gambar Burung Garuda pada topi yang dikenakan mantan Bupati Kediri Sutrisno di kalender tersebut. Meski sudah tak menjabat sebagai bupati, gambar Sutrisno memang masih terpasang besar di kalender tersebut mendampingi istrinya Haryanti yang merupakan bupati terpilih periode 2010 - 2015.

Sri, salah satu warga Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, mengaku mendapatkan kalender tersebut secara gratis dari Ketua RT di lingkungannya. Namun sejak saat itu pula dia tak menyadari keanehan yang ada pada kelender miliknya, karena mengaku tak sempat memperhatikannya dengan seksama.

"Lek wong bakulan koyok aku ngene iki gak ngingeti, Mas. Sing penting enek kalender iso gawe ndelok tanggal wes seneng (Kalau orang dagang seperti saya ini tidak
memperhatikan, Mas. Yang penting ada kalender bisa untuk melihat tanggal sudah senang," kata Sri, saat ditemui detiksurabaya.com di warung nasi miliknya, Selasa
(25/1/2011).

Sementara Kabag Humas Pemkab Kediri, Edi Purwanto, dikonfirmasi mengenai pemasangan lambang negara terbalik di kalender tersebut cukup menyayangkan. Namun dia juga membantah kalender tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Dia memperkirakan kalender disebarluaskan secara pribadi oleh Haryanti Sutrisno.

"Kalau yang dari Pemkab itu ada lambangnya DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah), lambangnya pajak. Sementara yang sampeyan tanyakan kemungkinan diedarkan oleh pribadi ibu uupati, bukan atas nama institusi pemerintah," kilah Edi melalui sambungan telepon.

Edi juga mengaku tidak mengerti motivasi dibalik peredaran kalender secara pribadi
tersebut. Terkait keanehan tersebut pejabat yang belum genap setahun dilatik tersebut memilih membela atasannya, dengan menganggapnya bukan sebuah kesengajaan.

"Rasanya kok tidak mungkin kalau ini sengaja. Mungkin ya proses editnya saja yang kurang tepat, sementara kontrol akhir juga lengah," pungkasnya [surabaya.detik.com]

Sinyal Kimia Air Mata Wanita dapat Menurunkan Gairah Sex Pria



"Penelitian ini memperkuat gagasan bahwa sinyal kimia manusia - bahkan yang tidak kita sadari - mempengaruhi perilaku orang lain."

Emosional menangis merupakan perilaku universal manusia yang unik. Ketika kita menangis, kita dengan jelas mengirimkan segala macam sinyal emosional. Pada makalah yang dipublikasikan online dalam Science Express 6 Januari, para ilmuwan di Institut Weizmann telah menunjukkan bahwa beberapa sinyal ini dikodekan secara kimiawi dalam air mata. Secara khusus, mereka menemukan bahwa hanya dengan mengendus air mata seorang wanita – bahkan ketika wanita menangis itu tidak dihadirkan di hadapan mereka – mampu mengurangi gairah seksual pada pria.

Manusia, seperti kebanyakan hewan lainnya, mengeluarkan berbagai senyawa dalam cairan tubuh yang mengeluarkan pesan halus kepada lainnya. Sejumlah studi dalam beberapa tahun terakhir, misalnya, telah menemukan bahwa zat dalam keringat manusia dapat membawa berbagai sinyal emosional dan lainnya pada orang-orang yang menciumnya.

Namun air mata tidak memiliki aroma. Bahkan, dalam percobaan pertama yang dipimpin oleh Shani Gelstein, Yaara Yeshurun dan para kolega di laboraturioum Prof. Noam Sobel di Departemen Neurobiologi Institut Weizmann, para peneliti pertama memperoleh air mata emosional dari partisipan wanita yang tengah menonton film sedih di ruangan terpencil dan kemudian menguji apakah pria bisa membedakan aroma air mata dan salin (larutan garam). Ternyata tidak bisa.

Dalam percobaan kedua, para partisipan pria dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diminta mendengus cairan air mata, dan kelompok yang lain diminta mendengus salin yang sudah dikontrol. Masing-masing cairan ini dimasukkan pada bantalan kecil yang dipasang di bawah lubang hidung saat mereka membuat berbagai penilaian mengenai gambar-gambar wajah wanita di layar komputer. Hari berikutnya, tes diulang – kelompok pria yang sebelumnya diberi bantalan air mata kini diberi bantalan salin, dan begitu juga sebaliknya pada kelompok pria lainnya. Pengujian ini adalah buta ganda, artinya: baik para partisipan pria maupun peneliti yang melakukan percobaan tidak tahu apa yang terkandung di dalam bantalan.

Para peneliti menemukan bahwa pengendusan air mata tidak mempengaruhi perkiraan kaum pria terhadap kesedihan atau empati yang dinyatakan pada wajah. Namun yang mengejutkan, mengendus air mata berdampak negatif terhadap daya tarik seks terkait dengan wajah.

Untuk lebih mengeksplorasi temuan ini, para relawan pria diminta menyaksikan film emosional setelah mendengus air mata atau salin yang sama. Sepanjang film, para peserta diminta memberikan peringkat diri pada suasana hati selagi mereka dipantau untuk pengukuran psikologis gairah seperti temperatur kulit, detak jantung, dan lain-lain. Peringkat-diri menunjukkan bahwa respon emosional subjek terhadap film sedih tidak lebih negatif bila terkena air mata wanita, dan pria yang “mencium” air mata tidak menunjukkan pertambahan empati. Bagaimanapun juga, mereka memperoleh tingkat gairah seksual sedikit lebih rendah. Pengukuran psikologis menceritakan sebuah kisah yang lebih jelas. Ini mengungkapkan penurunan dalam pengukuran, termasuk penurunan yang signifikan dalam testosteron – hormon yang berhubungan dengan gairah seksual.

Akhirnya, dalam uji coba keempat, Sobel beserta timnya mengulang percobaan sebelumnya dalam mesin fMRI yang memungkinkan mereka untuk mengukur aktivitas otak. Pemindaian menunjukkan penurunan yang signifikan pada tingkat aktivitas di wilayah otak yang berhubungan dengan gairah seksual setelah para subjek mengendus air mata.

Sobel mengatakan, “Penelitian ini menimbulkan pertanyaan menarik. Kimia apa yang terlibat? Apakah berbagai jenis situasi emosional mengirimkan sinyal terkode air mata yang berbeda? Apakah air mata wanita berbeda dari, katakanlah, air mata pria? Air mata anak-anak? Penelitian ini memperkuat gagasan bahwa sinyal kimia manusia – bahkan yang tidak kita sadari – mempengaruhi perilaku orang lain.”

Tangisan emosional manusia terutama sempat membingungkan Charles Darwin, yang mengindentifikasi fungsional bagi para pendahulu pada tampilan yang paling emosional – misalnya, pengetatan mulut dengan jijik, yang menurutnya berasal dari respons terhadap mencicipi makanan yang dimuntahkan. Namun tujuan asal-usul air mata emosional meluputkannya. Studi saat ini telah menawarkan jawaban atas teka-teki ini: Air mata dapat berfungsi sebagai sebuah sinyal kimiawi. Sobel menunjukkan bahwa beberapa air mata hewan diketahui mengandung sinyal kimia tersebut. “Perilaku unik tangisan emosional manusia mungkin tidak begitu unik milik manusia saja,” katanya.

Pekerjaan itu ditulis oleh Shani Gelstein, Yaara Yeshurun, Liron Rozenkrantz, Sagit Susan, Idan Frumin, Yehudah Roth dan Noam Sobel, bekerja sama dengan Edith Wolfson Medical Center, Holon.

Penelitian Prof. Noam Sobel didukung oleh James S. McDonnell Foundation 21st Century Science Scholar dalam Program Memahami Kognisi Manusia; Yayasan Minerva, Dewan Riset Eropa, dan Regina Wachter, NY. [faktailmiah.com]

opini valentine's day

Minggu, 23 Januari 2011

Ada banyak opini mengenai asal mula munculnya Hari Valentine. Beberapa menyatakan bahwa Hari Valentine berasal dari seorang yang bernama Santo Valentine.
Santo Valentine tinggal di Roma pada abad ke-3. Ketika itu kota Roma dibawah kekuasaan seorang kaisar bernama Claudius. Santo Valentine tidak begitu menyukai Kaisar Claudius, dan rasa ketidaksukaan yang sama juga dirasakan oleh hampir seluruh rakyat Roma. Kaisar Claudius saat itu ingin memiliki laskar prajurit yang cukup besar dan dia mengharapkan setiap pemuda di Roma mau bergabung menjadi prajurit. Banyak pemuda yang tidak menandatangani formulir pendaftaran untuk menjadi prajurit Kaisar Claudius. Mereka tidak ingin berperang karena mereka tidak mau meninggalkan istri dan keluarganya. Hal ini membuat Kaisar Claudius sangat geram. Kemudian dia memiliki suatu ide gila dengan mengeluarkan surat keputusan yang isinya melarang setiap pemuda di Roma untuk menikah, karena apabila mereka tidak menikah mungkin saja mereka mau bergabung menjadi prajurit Roma. Sebaliknya, surat keputusan tersebut tidak mendapat respon yang begitu bagus dari pemuda di Roma mereka menganggap keputusan tersebut benar-benar kejam.

Sementara saat itu tugas sehari-hari Santo Valentine adalah menikahkan pasangan-pasangan kekasih Bahkan setelah Kaisar Claudius memberlakukan keputusannya tersebut, Santo Valentine tetap melakukan rutinitas secara diam-diam tentunya Hal ini menjadi pengalaman yang seru bagi Santo Valentine. Satu malam, ketika Santo Valentine menikahkan sebuah pasangan, tiba-tiba dari dalam gereja dia mendengar langkah-langkah kaki yang cukup keras dan menakutkan yang mana langkah kaki tersebut ternyata langkah kaki pasukan prajurit Kaisar Claudius yang hendak menangkap Santo Valentine. Untungnya, pasangan yang telah dinikahkan itu dapat melarikan diri; Damun keadaan tidak membela Santo Valentine, dia tertangkap. Dia dimasukan kedalam penjara dan dijatuhi hukuman mati. Berita yang mengejutkan tersebut tidak membuat Santo Valentine untuk tetap gembira.
Dalam menjalani hari-harinya yang berat, Santo Valentine tidak sendiri, dia ditemani oleh orang-orang yang mendukung dia. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang ke penjara khusus untuk menjenguk Santo Valentine. Mereka melemparkan bunga-bunga kedalam penjara dan memberi semangat kepadanya bahwa mereka juga percaya pada kekuatan cinta. Salah satu dari mereka ada seorang gadis yang ternyata anak dari teman satu sel Santo Valentine, namanya Asterius. Asterius meminta anaknya untuk sering-sering mengunjungi Santo Valentine. Pada jam berkunjung biasanya mereka menghabiskannya dengan duduk berdampingan dan berbincang-bincang satu sama lain. Gadis tersebut selalu memberikan dorongan agar Santo Valentine tetap semangat dalam menjalani hari-harinya yang berat didalam penjara.

Satu hari, ketika hukuman mati itu tiba, Santo Valentine meninggalkan catatan kecil pada Asterius untuk diberikan kepada anak gadisnya. Catatan kecil tersebut berisi rasa ucapan terima kasih terdalamnya untuk persahabatan yang telah mereka jalin selama ini. Santo Valentine menandatangani surat itu dengan kata-kata, “Cinta dari Valentine-mu”. Surat itu ditulis pada hari dia akan dihukum mati, 14 Februari, 269 A.D. Hukuman mati yang dia terima dipukuli hingga mati dan kepalanya dipenggal.

Sebelumnya, tradisi kuno yang biasa diadakan di Roma pada tanggal 14 Februari yaitu Hari Pemujaan Dewa Juno (=Ratu dari dewa-dewi bangsa Roma; rakyat Roma percaya Juno juga dewi pernikahan) yang kemudian dilanjutkan pada tanggal 15-nya dengan mengadakan Festival Lupercalia (=pesta pemujaan dewa berhala). Pada malam. Festival Lupercalia, gadis-gadis di Roma ditulis namanya diatas sepucuk kertas dan dimasukkan kedalam botol. Kemudian masing-masing pemuda mengambil satu kertas yang berisi nama tersebut dari dalam botol, dan menjadikannya pasangan selama Festival Lupercalia berlangsung. Apabila selama festival mereka saling jatuh cinta, dipercaya bahwa mereka akan dapat pasangan dalam sebuah pernikahan suatu hari kelak.

Para pastur dari Gereja Kristen mula-mula berusaha keras untuk menghilangkan unsur-unsur penyembahan berhala dalam Festival Lupercalia dan menggantinya dengan nama- nama Santo. Karena Festival Lupercalia dimulai di pertengahan bulan Februari, maka pastur-pastur tersebut mempunyai gagasan untuk memilih nama Santo Valentine sebagai pengganti Fesival Lupercalia. Maka Festival Lupercalia berubah menjadi Saint Valentine's Day (=Hari Santo Valentine). Kelihatannya, tradisi pemuda yang memilih para gadis sebapi pasangannya dapat tetap dapat diwujudkan di Hari Valentine ini.


Orang-orang Perancis dan Inggris percaya kalau 14 februari adalah awal musim bagi burung-burung untuk mencari pasangan pasangannya. Jadi memang hampir seluruh dunia percaya bahwa bulan februari adalah bulannya cinta bagi para pasangan.
Kartu Valentine disebarkan oleh kaum Kristen dan saat ini telah dapat dinikmati oleh semua orang diberbagai belahan duma.

Kartu valentine pertama kali dikirim oleh Charles, Duke of Orleans pada tahun 1415 kepada istrinya ketika dia menjadi tahanan di Tower of london. Kartu Valentine tersebut saat ini disimpan di Museum British.

Di Amerika, Esther A Howland yang pertama kali menjual kartu-kartu Valentine ke seluruh penjuru negeri Paman Sam ini. Kartu-kartu ini diluncurkan sekitar tahun 1800 di kota Loveland, Colorado. Menurut Greeting Card Association (=Asosiasi Kartu-kartu Ucapan) diperkirakan sebanyak 1 milyar kartu Valentine terkirim setiap tahunnya. Hal ini membuat kartu Valentine Day menjadi kartu ucapan terbesar kedua setelah kartu Natal yang diperkirakan menduduki peringkat pertama dengan jumlah sebanyak 2,6 milyar per tahunnya. Kira-kira 85% konsumen kartu valentine adalah wanita.

SEJARAH VALENTINE'S DAY



Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).
The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).
Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).
Lalu bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!
Saudaraku, itulah sejarah Valentine’s Day yang sebenarnya, yang seluruhnya tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan “kasih sayang”, lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal muasalnya?. Bila demikian, sangat disayangkan banyak teman-teman kita remaja putra-putri Islam yang terkena penyakit ikut-ikutan mengekor budaya Barat dan acara ritual agama lain. Padahal Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya” (Al Isra’ : 36).

14 february...knapa yach..????........



VALENTINE DAY (HARI BERKASIH SAYANG)

Menurut pandangan Islam




Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ?


“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)


Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

SEJARAH VALENTINE:

Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.


Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.


Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.


Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.


Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

PANDANGAN ISLAM

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?


Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:

“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)


Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.


Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN:-

Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di dalam masalah 'Valentine Day'.


1. PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.


2. SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak.

Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.

Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.


3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.


4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)

Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.


Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.


Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.


Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, televisyen dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa.


MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)
Perhatikanlah Firman Allah :
“…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.


Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.

Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w.

Firman Allah s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”.


Berkata Peguam Zulkifli Nordin (peguam di Malaysia) di dalam kaset 'MURTAD' yang mafhumnya :-

"VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol..

fenomena

Rabu, 19 Januari 2011

gambar misterius di Peru tampak dari luar angkasa


VIVAnews - Sebuah tim riset dari Jepang menemukan lagi dua gambar di permukaan bumi di dataran Nazca, Peru. Satu seperti muka manusia dan satu lagi seperti seekor binatang.

Kawasan yang ditetapkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia ini memang sebelumnya dipenuhi oleh ribuan geoglif, atau gambar di permukaan bumi. Penemuan ini menambah kaya koleksi misterius yang diduga dibuat antara 200 tahun sampai 600 tahun sebelum Masehi itu.

Yoichi Watanabe, Dekan Fakultas Budaya dan Ilmu Sosial Universitas Yamagata, seperti dilansir Japan Times, Kamis 20 Januari 2011, menyatakan gambar muka manusia itu berukuran panjang 4,2 meter dan lebar 3,1 meter. Para peneliti memastikan ada penampakan seperti dua mata, sebuah mulut dan telinga kanan.

Geoglif satu lagi tampak seperti seekor binatang yang memiliki panjang 2,7 meter dan lebar 6,9 meter. Namun tanggal pembuatan kedua geoglif ini belum diketahui.

Tim peneliti Jepang ini mulai mengkaji situs ini sejak Agustus 2010 lalu atas izin dari Kementerian Budaya Peru. Mereka akan mencari hubungan antara geoglif ini dengan sebuah kuil kuno di dekatnya.

Penemuan geoglif ini tidak melalui penelusuran angkasa karena ukurannya terlalu kecil. Ini berbeda dengan 15.000 tampilan lain yang berukuran raksasa sehingga bisa dilihat dari luar angkasa, termasuk melalui Google Earth.

Selain gambar-gambar ajaib nan misterius itu, di Nazca juga ditemukan penguburan orang-orang yang menunjukkan adanya ritual pengorbanan manusia. Dan seperti gambar-gambarnya, ritual ini pun masih misterius.

Nazca terletak di selatan Peru, 400 kilometer dari Ibukotanya, Lima. Garis dan bentuk-bentuk aneh di Nazca ini telah lama menjadi objek wisata, dan masuk daftar Warisan Dunia pada tahun 1994.

kirim sms gratis di FB

Selasa, 18 Januari 2011

http://apps.facebook.com/balicode/

Knapa Sich dengan parfum..?????

Minggu, 09 Januari 2011

Mengapa yah parfum itu haram bagi muslimah..????


1. Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda: Siapa saja perempuan yang memakai harum-haruman (parfum) maka janganlah ia menghadiri shalat isya (dimasjid) bersama kami  {Shahih riwayat Imam Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dan Nasa „ dari jalan Abu Hurairah, juga lihat kitab Ash-shahihah hadits no.1094)


2. Dari Abu hurairah: “Bahwa seorang wanita berpapasan dengannya dan bau wewangian (parfum) menerpanya.Maka Abu Hurairah berkata: Wahai hamba Allah! apakah kamu hendak kemasjid? ia menjawab: Ya!  Abu Hurairah kemudian berkata lagi: Pulanglah saja, lalu mandilah! karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda: Jika seorang wanita keluar menuju masjid sedangkan bau wewangiannya menghembus maka Allah tidak menerima shalatnya, sehingga ia pulang lagi menuju rumahnya lalu mandi (baru kemudian shalat kemasjid  (Hadits shahih), dikeluarkan oleh Al-baihaqi (III/133 dan 246) lihat silsilah Hadits Shahihah Syaikh Albani 3/1031)


3. Nabi shalallahu alaihi wassalam bersabda: Siapa saja perempuan yang memakai minyak wangi kemudian keluar ke masjid niscaya tidak diterima shalatnya sehingga ia mandi dahulu (membersihkan dirinya dari wangi-wangian tersebut)  {Shahih riwayatb Ibnu Majah dari jalan Abu Hurairah}

Tiga hadits diatas menjelaskan haramnya seorang wanita keluar ke masjid untuk menghadiri shalat isya dengan memakai wewangian.Disebutnya shalat isya disini tidak berarti menghadiri shalat-shalat lainnya diperbolehkan. Tentu saja tidak!! karena pada hadits ketiganya menunjukkan keumuman seluruh macam shalat baik shalat fardhu maupun sunnah (seperti shalat tarawih dan shalat hari raya).

Apakah benar hanya ke masjid saja yang dilarang??? kalau begitu keluar rumah asalkan kita nggak ke masjid sah-sah saja kita memakai minyak wangi.

(memakai wewangian ) saja diharamkan bagi wanita yang hendak keluar masjid, lalu apa hukumnya bagi yang hendak menuju pasar, atau tempat keramaian lainnya??tidak diragukan lagi bahwa hal ini jauh lebih haram dan lebih besar dosanya.AlHaitsami dalam kitabnya Az-Zawajir (2/37) menyebutkan bahwa keluarnya seorang wanita dari rumahnya dengan memakai harum-haruman dan berhias adalah termasuk perbuatan dosa besar, meskipun suaminya mengijinkannya.(Jilbab Wanita muslimah 143).

Mungkin akan timbul pertanyaan dalam benak kita, kalau memakai parfum haram hukumnya (ketika keluar rumah) lalu bagaimana mengatasi bau badan kita? tentunya kita akan malu dan tidak percaya diri berdekatan dengan teman-teman di kampus, sekolah, rumah sakit dan sebagainya.Bagaimana ini???ukhti-ukhti jangan khawatir sekarang ini banyak produk yang dijual dipasaran untuk mengatasi masalah tersebut.Dari yang berbentuk bubuk sampai cairpun dijual bebas.Pilihlah yang tidak memakai wewangian (fragarance free),apalagi kalau ukhti rajin minum jamu maka tidaklah sulit untuk mengatasi masalah “bau badan ini  dengan rajin mandi, minum jamu dan memakai produk khusus untuk mengatasi “bau badan  maka insya Allah kita akan terhindar dari bau yang tidak menyenangkan itu.Sehingga kita tidak akan bergantung lagi dengan parfum , bila ukhti dirumah maka islam tidak melarang seorang wanita muslimah memakainya, kita bebas memakainya asalkan kita yakin parfum itu tidak akan tercium oleh laki-laki yang bukan mahram kita.jadi kita nggak mau kan terjerumus dalam kesalahan fatal (dosa) hanya gara-gara dari setetes parfum yang kita pakai ketika keluar rumah.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita , sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.amin.

Jumat, 07 Januari 2011

JAWABAN KUIS PARAMPAA


level 1 : Klik kata “mulai”

level 2 : Pilih Jawaban “A”

level 3 : Pilih lingkaran di atas huruf “i”

level 4 : Pilih Jawaban “AY !!”

level 5 : Pilih Jawaban “B”

level 6 : Temukan kata berwarna “hijau” di antara kata berwarna merah

level 7 : Pilih Jawaban “Jali”

level 8 : Pilih “?” yang mirip dengan soal

level 9 : Ingat kombinasi warna yang ada karena bakal terus dipake, lalu klik “ingat”

level 10 : Pilih Jawaban “…hidup bercermin bangkai”

level 11 : Cari kata “mati” dalam matematika lalu klik

level 12 : Pilih Jawaban “10?

level 13 : Klik “13? pada tulisan level 13

level 14 : Masukkan kombinasi warna “merah-biru-kuning-merah-hijau”

level 15 : Geser mouse keluar layar, maka kepala kucing akan tertunduk, lalu klik “space” pada keyboard

level 16 : Lari ke “ujung kanan atas”

level 17 : “Gerakin cicaknya” sampai tujuan , tapi jangan sentuh warna lain

level 18 : Tulis kata “PANDA”

level 19 : Pilih jawaban “21?

level 20 : Pilih jawaban “D”

level 21 : Pilih jawaban “E”

level 22 : Potong kabel lebar berwarna “merah” di time counter

level 23 : Klik “23? di baris ke-3, ke-3 dr kiri

level 24 : Pilih latar warna “merah-biru-kuning-merah-hijau”

level 25 : Klik “lingkaran orange”, trus klo mau ke lingkaran satunya lg jgn lewat area permainan

level 26 : Klik “persegi panjang yang kiri bawah”

level 27 : Di bawah 3 lambang hati ada seekor “cicak”, tinggal di klik aja

level 28 : Cuma butuh gerakin cursor atas bawah

level 29 : Klo masih baru di level ini susun aja dulu gambarnya, trus ikutin tanda panah yang ke “bulatan”, klik “bulatannya”

level 30 : Pilih jawaban “20?

level 31 : Klik kiri “lingkaran orange” sebelah kiri, drag (jgn dilepasin) ke “lingkaran orange” sebelah kanan. Ada cara lain, lelet

level 32 : Pilih jawaban “TDAJ”

level 33 : Pilih jawaban “100001?

level 34 : Klik 3 “lambang hati” di pojok kanan atas

level 35 : Pencet tombol berwarna “merah-biru-kuning-merah-hijau”

level 36 : Drag tulisan “level 36?, dibelakangnya ada tombol

level 37 : Pilih jawaban “zibba”

level 38 : Tembak kepala “cowo”

level 39 : Pilih jawaban “level 39?

level 40 : Tekan tanda”->” di keyboard

level 41 : Klik tanda “!”

level 42 : “Tunggu” adengan oonnya selesai, jgn klik apa2

level 43 : Klik “NTB (Pulau Lombok)”

level 44 : Klik “1? pada soal 1=5

level 45 : Klik “45? pada tulisan level 45

level 46 : Pianonya memiliki urutan nada C D E F G A B, trus klik nada piano hingga membentuk kata “E G G”

level 47 : Tembak kepala “cowo”

level 48 : Tulis jawaban “11?

level 49 : Klik tulisan “run” sampai kepiting kabur ke kanan

level 50 : Tekan angka “1? di keyboard

level 51 : Lolosin kuncinya, jgn kena area berwarna “hitam”

level 52 : Drag tanda (-) ke tulisan level 52, jadinya “level 5-2?, trus klik tulisannya

level 53 : Tekan huruf “S” di keyboard

level 54 : Pilih jawaban “5?

level 55 : Ketik “anini” di keyboard

level 56 : Geser kata “bulan”, di belakangnya ada jawaban

level 57 : Geser bolak-balik mouse di bawah tanda “!!”

level 58 : Pilih warna “kuning”

level 59 : Pilih warna “kuning-hijau-orange-ungu-hijau-merah”

level 60 : Klik huruf “B” “O” “N” “O”

level 61 : Tekan piano dengan menulis “C A G E”

level 62 : Ga usah ngapa2in

level 63 : Klik tulisan “eve” pada tulisan level 63

level 64 : Pilih jawaban “parampaa”

level 65 : Pilih “Mr. Krab-Smurf-The Simpsons-Mr. Krab-Parampaa”

level 66 : Ketik “one” pada keyboard

level 67 : Klik tanda “.”, lalu klik “matahari”, lalu klik “pohon”

level 68 : Tekan “F1 dan F4? di bagian atas keyboard

level 69 : Klik huruf “A” pada kata heart

level 70 : Pilih jawaban “10?

level 71 : Tahan terus menerus “shift-6? sampe doraemon menghilang

level 72 : Tangkap angka “2?, drag ke samping angka 7

level 73 : Urutan storage awalnya 1-2-3-4-5, ubah ke 2-5-3-4-1

level 74 : Pilih “lingkaran-besar-kuning-tersenyum”

level 75 : Tembak kata “HER”

level 76 : Klik kanan layar, trus klik kiri, biar mousenya kelihatan, tekan bagian tengah “O” pada kata mouse, telusuri lalu klik

level 77 : Drag tulisan “mouse” ke tombol hijau, drag lagi ke persegi di sebelah kiri, klik perseginya

level 78 : Klik “jendela di villa” pas lampunya nyala

level 79 : Tulis “Try Again”

level 80 : Tulis “The Cranberries”

level 81 : Pilih jawaban “13?

level 82 : Pilih “OK”, drag bomnya, klik tulisan yang tertutup bom

level 83 : Tunggu hingga detik “ke-3?, akan ada tulisan “S7OP”, klik tulisan S7OP-nya

level 84 : Ketik “?” pada keyboard

level 85 : Ketik “level 85?, ketik “”, ketik “you’re welcome”

level 86 : Klik “bagian tengah lingkaran bagian bawah pada angka 8? tulisan “level 86?

level 87 : “Tunggu kuncinya masuk” dulu, lalu tekan “enter”

level 88 : Tekan “F8?, trus pilih “safe mode”

level 89 : Klik buku berwarna “Biru-Ungu-Kuning-Ungu”

level 90 : Pilih lambang “omega (kaya’ tapal kuda)” dan “69?

level 91 : Cuma butuh “kelincahan tangan dan kesabaran”

level 92 : Klik warna “hijau-merah-kuning-biru-merah”

level 93 : Hitung dengan cepat jumlah bola berwarna “merah”

level 94 : Klik “Budi”

level 95 : Tunggu sampai “latarnya warna hijau”, trus klik “lanjut”

level 96 : Klik “mata, bintik tangan, duri di kepala, latar merah, rumput”

level 97 : Klik “tombol merah”

level 98 : Butuh kecepatan tangan dan koordinasi mata yg baik, lingkaran terkecil ada di antara “level & 98?

level 99 : Gan karena menghargai kehebatan pembuatnya, gw ga langsung bocorin, “masuk aja twitternya (twitter.com/masova), liat arah jam 3?

Rabu, 05 Januari 2011



Mas, kenapa pake celananya nggantung? Ri, kok model celanamu begitu? Ada juga yang pertanyaannya ga enak didenger, “Kok celanamu begitu? Ga boleh ya kalo di atas mata kaki?” Sederet pertanyaan yang beragam ini muncul sejak aku duduk di SMP. Namun saat masuk SMA, celanaku turun di bawah mata kaki karena “belum berani” dan belum mengetahui iklim sekolah negeri. SMA adalah sekolah negeri pertamaku (sampai saat ini masih satu-satunya sekolah negeriku ^^).

Oke, ga usah kepanjangan prolognya ya! Langsung saja, bagaimana aku memandang permasalahan mengenai celana nggantung ini. Ada berbagai pendapat ulama dalam pembahasan ini, namun di sini aku hanya menceritakan pendapat ulama yang menjadi pijakanku dalam mengamalkannya. Alias pendapat ulama yang menjadi dalil bagi diriku secara pribadi untuk berbuat atau beramal. Kalo ada yang berbeda pendapat denganku, ya ga masalah..

Sikapku terhadap masalah ini ialah, bahwa hukum mengenakan celana di bawah mata kaki adalah makruh. Karena ada larangan untuk mengenakan pakaian di bawah mata kaki, namun ada pula “dispensasi” terhadap yang melakukannya.

Larangan untuk mengenakan pakaian di bawah mata kaki, yaitu :
“Siapa yang menyeret pakaiannya karena sombong, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihatnya di hari kiamat.” (HR Bukhari dan yang lainnya).

Dari Ibnu Umar, Nabi bersabda : “Isbal (menurunkan pakaian di bawah mata kaki) berlaku bagi sarung, gamis, dan sorban. Barang siapa yang menurunkan pakaiannya karena sombong, tidak akan dilihat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari kiamat.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Ibnu Majah. Shahih).

“Apa yang berada di bawah mata kaki berupa sarung, maka itu tempatnya di neraka.” (HR Bukhari dalam shahihnya)

Namun ternyata ada “dispensasi” dari Rasulullah kepada Abu Bakar ketika pakaiannya turun ke bawah. Abu Bakar berkata : “Wahai Rasulullah, sarungku sering melorot (turun ke bawah) kecuali aku benar-benar menjaganya. Maka beliau bersabda: “Engkau tidak termasuk orang yang melakukan hal itu karena sombong.” (Muttafaq ‘alaih).

Hal ini menjadi indikasi bahwa larangan isbal (menurunkan pakaian di bawah mata kaki) bersifat tidak tegas. Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, yakni perkataan Rasulullah kepada Abu Bakar (“Kamu bukan termasuk orang yang melakukan hal itu karena sombong”), menunjukkan bahwa manath (obyek) pengharaman isbal adalah karena sombong. Sebab, isbal kadang-kadang dilakukan karena sombong dan kadang-kadang tidak karena sombong. Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar telah menunjukkan dengan jelas bahwa isbal yang dilakukan tidak dengan sombong hukumnya tidak haram, tetapi makruh. Kalo mutlak haram, maka Abu Bakar pasti tidak akan menerima “keringanan”. Rasulullah pasti akan terus memotivasi Abu Bakar untuk benar-benar menjaga pakainnya agar tidak turun ke bawah. So, kalo pake pakaian di atas mata kaki disertai sombong ya sama saja.

Perlu diketahui bahwa para ulama yang menyatakan makruh seperti Imam An Nawawi dan Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah tidak pernah menyatakan bahwa hukum isbal adalah boleh kalau tidak dengan sombong. Olehkarenanya, aku berusaha meninggalkan yang makruh dan berusaha untuk mengamalkannya, yaitu mengenakan pakaian di atas mata kaki. Aku memang masih jauh dari predikat orang yang berilmu. Namun, aku sedapat mungkin berusaha menjadi orang yang berilmu agar dapat bermanfaat bagi sesama. Imam Nawawi berkata, “Hukum isbal adalah makruh. Ini adalah pendapat yang dipegang oleh Syafi’i.”

Adab

Selasa, 04 Januari 2011

Adab Makan dan minum
Pagi yang dingin waktu itu hilang dengan merapatnya tubuh jamaah mesjid yang berkumpul setengah mengelilingi ustad, biasa hal ini mereka lakukan tatkala Ustad Akhmad mulai bersiap-siapa memberikan ilmu yang didapat dari kitab hadist yang bertuliskan arab.

Makan berjamaah

Sebenarnya banyak adab makan dan minum yang telah diberi contoh oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Yang utama adalah membaca doa sebelum makan dan makanan adalah Halal. Selain itu Nabi menyukai makanan yang banyak tangan memakannya. Maksudnya menggunakan satu piring dengan makanan yang disantap secara bersama-sama tentu dengan adab yang telah diajarkan. Inilah yang disebut dengan makan berjamaah. Memulai makan makanan dari yang pinggir dan mengakhiri yang ditengah pun dicontohkan.


Diriwayatkan dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi bersabda, “Jika kalian makan, maka janganlah makan dari bagian tengah piring, akan tetapi hendaknya makan dari pinggir piring. Karena keberkahan makanan itu turun dibagian tengah makanan.”
ada satu hadits yang dibacakan oleh ustad Akhmad dan teringat selalu :
Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, “Sesungguhnya para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengadu, wahai Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang. Nabi bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para sahabat. Nabi lantas bersabda, “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.” (HR Abu Dawud no. 3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)
Tidak duduk bersandar

Yang dimaksud duduk bersandar disini adalah segala macam jenis duduk bersandar. Ada yang bersandar ke tembok, ada pula yang bersandar pada tangan kirinya. Makan sambil duduk bersandar dimakruhkan, hal ini sejalan dengan hadist berikut:

Abu Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau, “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.”

Ibnu Hajar mengatakan, “Jika sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan atau kurang utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki atau dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri.”

Menggunakan tangan

Baginda dan para sahabat menggunakan jari-jari untuk makan (menggunakan tangan kanan

“Menurut penyelidikan ahli medis ternyata enzym yang terdapat di sela-2 jari banyaknya 10 kali lipat dengan enzym yang ada di air liur kita. Enzym ini berguna untuk mencerna makanan. Dan setelah makan kita disunahkan untuk menjilati jari-jari kita yang dipakai untuk makan, sehingga kandungan enzym tadi akan makin cepat bercampur dengan makanan “

Dari Ka’ab bin Malik dari bapaknya beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu makan dengan menggunakan tiga jari dan menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan.”

Jari yang digunakanpun biasanya hanya 3 jari yaitu jari jempol, telunjuk dan jari tengah. “Tidak memakan dengan dua anak jari kerana demikian adalah cara makan syaitan”

Tidak mencela makanan

Baginda Tidak pernah mencela makanan, kalau disukai dia makan dan kalau tidak disukai, ditinggalkan.

yang dimaksud dengan mencela makanan adalah mengomentari makanan yang sedang disajikan dengan kata-kata yang menggambarkan ketidaksukaan terhadap makanan tersebut. Kata-kata yang digunakan untuk mencela dapat berupa pencelaan terhadap rasanya (asin, pahit, masam), kondisi makanan tersebut (terlalu keras, terlalu lembek, mentah), maupun hal lainnya. Seorang muslim tidak dibenarkan mencela makanan yang disajikan, meskipun keadaan makanan tersebut sesuai dengan yang dikatakannya.

Larangan mencela makanan ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang terdapat dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

Dari Abu Hurairah r.a beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukai satu makanan, maka beliau memakannya. Jika beliau tidak suka, maka beliau meninggalkannya.”

Selain mencela member nama yang buruk juga tidak diajarkan. Saat ini sering kita melihat nama-nama aneh makanan yang tersedia, seperti kerupuk setan, bubur kuntilanak dan sebagainya

Tidak mengambil makanan lebih dari satu

Pada saat kita makan bersama dengan orang lain, sangat tidak dianjurkan untuk mengambil makanan lebih dari satu, tanpa seijin yang lain. Terlebih lagi jika makanan tersebut adalah milik bersama. Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim :

“Dari Syu’bah dari Jabalah beliau bercerita: “Kami berada di Madinah bersama beberapa penduduk Irak, ketika itu kami mengalami musim paceklik. Ibnu Zubair memberikan bantuan kepada kami berupa kurma. Pada saat itu, Ibnu Umar melewati kami sambil mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengambil makanan lebih dari satu kecuali sesudah minta izin kepada saudaranya.”

Menjilat sisa makanan

Setiap makanan yang kita makan sebenarnya mengandung berkah. Namun tidak sekalipun kita mengerahui dimana berkah dari makanan tersebut. Agar kita tidak kehilangan berkah dari makanan tersebut, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk menjilat jari-jari yang digunakan untuk makan, serta sisa makanan pada piring. Hal ini tersurat dalam hadist berikut:

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah dia bersihkan tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk menjilatinya.” (HR. Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031)

Mengambil makanan yang jatuh

Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Dia akan selalu mengintai manusia dalam setiap kesempatan, termasuk saat makan. Untuk menghindari ikutnya setan saat kita makan, Nabi SAW menganjurkan kita untuk membaca basmallah saat sebelum makan. Selain membaca basmallah sebelum makan, ada hal lain yang perlu diperhatikan oleh kaum muslimin untuk menghindari setan ikut makan bersama kita. Hal tersebut adalah memungut makanan yang jatuh, membersihkan kotorannya, dam memakannya kembali. Perintah Rasulullah SAW ini termaktub dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad:

Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika makanan salah satu kalian jatuh maka hendaklah diambil dan disingkirkan kotoran yang melekat padanya, kemudian hendaknya di makan dan jangan dibiarkan untuk setan”

Dalam riwayat yang lain dinyatakan,

“sesungguhnya setan bersama kalian dalam segala keadaan, sampai-sampai setan bersama kalian pada saat makan. Oleh karena itu jika makanan kalian jatuh ke lantai maka kotorannya hendaknya dibersihkan kemudian di makan dan jangan dibiarkan untuk setan. Jika sudah selesai makan maka hendaknya jari jemari dijilati karena tidak diketahui di bagian manakah makanan tersebut terdapat berkah.”

Larangan bernafas dan meniup air minum

Ustad juga menjelaskan etika etika minum, dianjurkan bagi seorang muslim adalah larangan untuk bernafas pada air minum, dan meniup air minum. Begitu juga cara memegang gelas (seperti gambah di bawah). Tujuan dari larangan ini adalah menghindari jatuhnya kotoran dari hidung ke dalam air minum. Sedangkan larangan untuk meniup air minum adalah supaya air minum tersebut tidak berbau nafas, atau bercampur dengan zat karbon yang kita tiupkan.


Anjuran untuk tidak bernafas dan meniup air minum ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW berikut:

Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah mengambil nafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)

Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk mengambil nafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)

Ustad juga memberikan contoh cara minum Rasul dan para sahabat yaitu jika air satu gelas yang akan diminum di bagi menjadi 2-3 tegukan dan menghindari bernapas selama bibir mendekati air dalam gelas. Sebelum meminum diajarkan untuk melihat isi gelas tersebut.

Sebenarnya banyak ajaran yang diberikan Baginda, tetapi waktu yang terbatas pagi itu hanya beberapa point ini yang aku dapatkan itupun sudah aku coba lengkapi dengan hadist-hadits yang tidak sempat diingat saat itu

Allohu A’lam Bishowab
HUKUM TATTO DI TUBUH
Oleh
Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta



Pertanyaan.
Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta ditanya : “Apa hukum mentatto bagian tubuh, apakah keberadaan tato tersebut merupakan halangan baginya untuk melaksanakan ibadah haji?”
Jawaban.
Diharamkan mentatto bagian tubuh, berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya ia bersabda.
“Artinya : Dilaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang meminta untuk disambungkan rambutnya, wanita yang mentato dan wanita yang meminta untuk di tatto”
Termasuk tatto yang dilakukan di pipi, bibir dan tubuh lainnya, dengan mengubah warnanya menjadi biru, hijau atau hitam.
Bertato tidak menjadikan halangan untuk melaksanakan ibadah haji.
[Fatawa Lanjah Ad-Daimah, 5/198. Lihat, Zinatul Mar'ah, karya Syaikh Abdullah Al-Fauzan hal.103]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Maratil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita 3, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, Penerjemah Zaenal Abidin Syamsuddin,



Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa hukum tatto ? Bila perempuan ditatto waktu kecil, apakah dia menanggung beban dosa ? Saya mengharapkan penjelasan, semoga Allah membalas anda dengan kebaikan
Jawaban
Tatto termasuk hal terlarang, bahkan tergolong dosa besar. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa Allah melaknat pemberi dan peminta tatto. Bila ketika kecil anak perempuan di tatto dan ia tidak mampu menolak, maka ia tidak menanggung dosa, sebaliknya beban dosa dipikul oleh pelakunya. Sebab Allah tidak memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kadar kemampuannya, sedangkan anak tersebut tidak mampu berbuat. Sehingga perbuatan itu dipikul oleh pelakunya. Tetapi jika memungkinkan untuk dihilangkan tanpa menimbulkan bahaya bagi dirinya, maka sebaiknya dihilangkan. Semoga Allah memberi taufik.
[Syaikh Ibnu Utsaimin, Fatawa Manarul Islam 3/829]
[Disalin dari kitab Fatawa Ath-thiflul Muslim, edisi Indonesia 150 Fatwa Seputar Anak Muslim, Penyusun Yahya bin Sa’id Alu Syalwan, Penerjemah Ashim, Penerbit Griya Ilmu]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisiy, Penerjemah Amir Hamzah, Penerbit Darul Haq]

Tausiah

Senin, 03 Januari 2011

Antara Star dan Finish



Apa yang biasa kamu lakukan dalam menyambut tahun baru? Beragam jawaban dan ekspresi pasti bakal saya dapet dari kamu. Mulai dari yang semangat nyiapin segala sesuatunya di momen pergatian tahun ini, yang sekedar ikut-ikutan karena nggak enak sama temen karena takut dikatain nggak solider, yang biasa-biasa aja alias cuek bebek nggak peduli dengan hal nggak penting kayak gini, sampe yang ekstrim benci dan nggak suka sama acara rutinitas tahunan yang udah seperti tradisi ini. Dan emang faktanya, mayoritas masyarakat Indonesia menganggap hal ini seperti udah menjadi budaya, pokoknya nggak boleh sampe terlewatkan lah. Betul apa betul?

Euforia yang saya maksud di atas biasanya gampang kita temukan di setiap pergantian tahun baru miladiyah (masehi). Meskipun sekarang udah mulai membudaya juga tradisi sambut tahun baru hijriyah (tarhib Muharram) tiap tahunnya yang kental dengan nuansa pawai diiringi suara tabuhan ‘band kepret’ alias rebana atau marawis, tapi kemeriahan pesta tahun baru masehi tetep nggak tergantikan. Kebisinginnya juga nggak ketulungan kalo udah mau deket-deket 31 Desember jam 00:00. Itu yang namanya suara terompet ampun deh udah bikin berisik seantero jagat raya (lebay deh…), khususnya buat saya yang alergi sama kebisingan semacam terompet atau petasan. Untungnya saya nggak pernah sakit gigi, yang konon katanya kalo lagi senut-senut nggak karuan gitu ngedenger suara berisik jadi tambah ‘nikmat’ nyerinya. Heuheu. Hmm, mantep tuh! Amit-amit cabang Bogor deh…

Malah parahnya, kalo dibandingin lagi sama tahun baru kaum koko dan cici; imlek, tahun baru hijriyah yang katanya tahun baru umat Islam nggak pernah disambut antusias seantusias seperti menyambut kehadiran gong xi fat chai oleh kita yang rata-rata muslim. Apa karena seneng sama hiburan barongsaynya atau karena ngarep dapet angpau? Wah, saya juga nggak tau tuh (sambil garuk-garuk kepala…).

1 Muharram vs 1 Januari

Sobat muda, kalo kamu ngerasa remaja muslim, ayo siapa yang bisa nyebutin nama 12 bulan di sistem penanggalan hijriyah secara benar berurutan? Kalo pas ada pertanyaan gini sontak biasanya kamu yang lagi rame sekali pun pasti langsung diem seribu bahasa (ceile…), kayak dering suara panggilan hp yang kamu reject. Atau persis mirip ekspresi seorang anak (temennya Cila) di iklan susu di tv yang pas ditanya mau jadi apa dia jawab: “Wah, apa ya?” Tuing-tuing…

Beda ketika ditanya tentang 12 bulan di tahun masehi yang semuanya pasti bisa jawab dari Januari sampe Desember. Hapal di luar kepala. Mas dan Mbak, yang jawaban pertanyaan atas juga sama kan di luar kepala, bener-bener di luar kepala, alias nggak tahu? Tuh kan mesem-mesem…

Nah, itulah kita. Muslim yang kini hampir nggak mengenal identitas pribadinya. Dari mulai Muharram, Safar, Rabiul Awal (Rabiul Ula), Rabiul Akhir (Rabiuts Tsani), Jumadil Awal (Jumadil Ula), Jumadil Akhir (Jumadits Tsani), Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqoidah, sampe Dzulhijjah adalah 12 bulan yang nyaris terdelete dari memori otak kita. Padahal di tiap bulan tersebut rata-rata terkandung peristiwa bersejarah yang ada kaitannya dengan peradaban manusia.

Sama kasusnya dengan hari Ahad yang merupakan hari pertama dalam siklus mingguan kalender yang sudah tergantikan dengan Minggu. Idealnya, mengawali hari aktivitasnya muslim adalah sejak Ahad, tapi kita di hari pertama malah liburan dengan alasan Minggu. Konon menurut guru saya, itulah alasan mengapa pencarian nafkah kita jadi sering tidak berkah karena memulai ikhtiar di hari kedua. Kalo kata orang tua dulu, ibarat rejekinya udah dipatok ayam. Ya up to you, Anda boleh percaya, boleh tidak.

Seperti halnya sejarah awal mula penetapan tanggal 1 Muharram, ternyata kalo kita buka referensi di kitab-kitab sirah nabawiyah atau tarikh, kita bakal nemuin begitu dahsyatnya rentetan peristwa-peristiwa itu terjadi. Pantes kalo sekarang semangat hijrah 1 Muharram selalu diperingati sebagai momentum awal untuk membuat komitmen hidup yang lebih baik lagi oleh kita yang muslim. Nggak kebayang kan gimana dulu Rasul Saw. dan para sahabat mempertahankan nyawa saat kaum kuffar Quraisy mencoba membabat habis peradaban Islam yang tengah dibangun? Makanya Allah memerintahkan kaum muslim saat itu buat pindah untuk sementara waktu menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman; dari Mekah ke Madinah. Lebih mendebarkan plus mengerikan ketimbang mengungsinya masyarakat sekitar Gunung Merapi ke posko-posko darurat pas erupsi kemaren, lho.

Singkatnya, peristiwa perjuangan generasi awal Islam inilah yang kemudian dicanangkan oleh Amirul Mu’minin ‘Umar Ibnul Khaththab sebagai landasan penanggalan kalender Islam yang dimulai 1 Muharram, 1.432 tahun yang lalu.

Sementara 1 Januari yang begitu extravaganza dipestakan ternyata hanyalah warisan seremonial kaum pagan Yunani dan Romawi yang memuja dewa-dewi sembahan mereka. Banyak yang nggak tahu kalo perayaan 1 Januari itu lekat dengan unsur ritual dari keyakinan yang dianut mereka. Bahkan sebenarnya kita perlu curiga dengan slogan ucapan yang terpampang jelas setiap menjelang tahun baru, ucapan selamatnya selalu digabung antara Natal dan Tahun Baru. Kok bisa? Ini dia jawabannya: Pada tahun 1582 M Paus Gregorius XIII juga mengubah Perayaan Tahun Baru Umat Kristen dari tanggal 25 Maret menjadi 1 Januari. Hingga kini, Umat Kristen di seluruh dunia merayakan Tahun Baru mereka pada tanggal 1 Januari. Nah lho, jadi sebenarnya kaum muslimin yang merayakan tahun baru 1 Januari ternyata sedang ikut larut dalam perayaan kaum Kristen, Waduh!

Ini gawat Bro en Sis, sebab Rasulullah saw. udah bersabda: Man tasyabbaHa bi qaumin faHuwa minHum. (Siapa saja yang menyerupai suatu kaum/ bangsa maka dia termasuk salah seorang dari mereka.) (HR Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi)

So, sukakah kita disamakan dengan orang-orang yang ingkar kepada Allah dan RasulNya? Tsumma na’udzubillah. Lantas, kalo udah tau gimana bermaknanya 1 Muharram, kenapa kita masih keukeuh mengagungkan 1 Januari dan menyepelekan 1 Muharram ya? Hmm.. sobat gaulislam perlu tahu nih, jadi simak terus pembahasan di buletin kesayangan kamu ini. Ok?



Memulai Start hingga ke Finish

Hijrah yang dulu dilakukan oleh Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama kali masuk Islam) mempunyai makna yang begitu dalam. Banyak sekali pelajaran berharga yang bisa kita dapatkan dari kisah tersebut. Dari mulai semangat; keteguhan iman dan Islam mereka, sekaligus bakti plus bukti cintanya pada Allah dan RasulNya; pengorbanan atas harta, tahta, dan keluarga yang harus ikhlas ditinggalkan; nyawa yang jadi taruhan, hingga persaudaraan yang diikat erat aqidah antara Muhajirin dan Anshar; menjadi inspirasi serta motivasi tak ternilai harganya buat kita yang hidup setelah mereka. Andai saat itu tak pernah terjadi peristiwa hijrah, tentu peradaban Islam tak akan pernah berlangsung sekian abad lamanya dan mustahil kita rasakan kini.

Lalu pernahkah kita sejenak berkontemplasi, muhasabah, merefleksikan semangat hijrah itu dalam realitas kehidupan kini? Mereka orang-orang mulia dan terhormat telah memulai Start untuk peradaban manusia yang lebih beradab. Saat itu, mereka betul-betul yakin akan janji Allah Swt. dalam al-Quran (yang artinya): “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda, dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS at-Taubah [9]: 20)

Lalu di manakah posisi kita? Sekedar menjadi penerus tongkat estafet pun mungkin tak pernah kita sadari dan lakukan. Garis-garis besar haluan peradaban itu telah mereka buat untuk kita, dan kita tinggal merampungkan hingga ke garis Finish. Tapi kita terkadang berlari di arena pacuan lain. Dan tongkat estafet yang harusnya kita perjuangkan untuk sampai ke tangan pelari berikutnya malah kita buang dan acuhkan.

Saudaraku, tanpa kita sadari kita belum pernah memulai secara sungguh-sungguh untuk hijrah ke arah yang lebih baik lagi. Dari dulu mungkin kita hanya stagnan, berdiam diri di garis Start yang harusnya sudah kita tempuh, berlari dan terus berlari menyempurnakan diri. Seperti Forrest Gump yang tak henti-hentinya berlari; “run Forrest, run!”.

Kita mesti malu pada pendahulu kita. Apa yang sudah kita lakukan untuk hidup ini, untuk orang tua dan keluarga, untuk Islam dan kaum muslimin, untuk Allah Swt.dan RasulNya? Mengapa kita belum berhijrah dengan sebenar-benarnya hijrah?

Biasanya Rasululullah saw. dan para sahabat mengevaluasi jejak perjalanan setahun ke belakang. Bahkan bukan di akhir tahun, tapi di setiap malam sebelum tidur. Setiap kesalahan diistighfari, dimohonkan ampunan padaNya; dan setiap kebaikan dipertahankan serta ditingkatkan di hari-hari berikutnya. Terngiang selalu di telinga para sahabat wejangan Baginda saw. mengenai tiga golongan manusia dalam kaitannya dengan perubahan: beruntunglah ia yang hari ini lebih baik dari kemarin, merugilah ia yang hari ini sama saja seperti kemarin, dan celakalah ia yang hari ini lebih buruk dari kemarin. Nastaghfirullah al-‘azhim.

Sobat muda muslim pembaca setia gaulislam, berapa banyak di antara kita yang telah menyusun rencana dan strategi dalam mengarungi hidup kita setahun ke depan? Yang dibutuhkan bukan hanya sekedar terucap di bibir “ingin hidup lebih baik lagi”, tapi konsep strategi, komitmen, serta prinsip mengenai visi dan misi rencana hidup setahun ke depan juga sangat dibutuhkan sebagai pedoman agar tercapai sesuai harapan. Seperti seorang Jamil az-Zaini yang menuangkan semua harapan dan cita-cita hidupnya dalam buku Tuhan, Inilah Proposal Hidupku, yang ia bawa turut serta saat thawaf di Ka’bah.

Maka mari susun program kerja kita di sisa waktu dan usia yang Allah berikan. Minimal untuk 1 tahun ke depan. Kemudian kita perjuangkan, for a better life, demi tercapainya kehidupan yang lebih baik lagi dalam naungan rahmat dan ridho Allah Swt. agar kita bisa meneladani dan sekaligus menerapkan benar-benar semangat hijrah para pendahulu dalam kehidupan kita. Tak perlu takut menghadapi terjangan badai apa pun. Ingat janjiNya (yang artinya): “…Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik.” (QS Ali ‘Imran [3]: 195)

Dalam firmanNya yang lain (yang artinya): “Siapa saja yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak. Siapa saja yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan RasulNya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah MahaPengampun lagi MahaPenyayang.” (QS an-Nisaa [4]: 100)

Sobat muda, semoga Start yang akan kita awali ini berbuah manis di garis Finish nanti. Menjadi orang-orang yang menikmati happy ending alias husnul khotimah. Menutup jejak sejarah kehidupan kita dengan prestasi yang dipahat dengan tinta emas. Karena “Sesungguhnya hari akhir itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).” (QS adh-Dhuha [93]: 4)

Last but not least, jadikan semangat hijrah sebagai amunisi dalam meniti jalan ketaatan pada Allah dan RasulNya semata. Salam Mumtaz! [anto apriyanto, the spirit of soul | anto.mumtaz@gmail.com]

kisah

Jejak Pembuatan Tembikar dalam Sejarah Islam
By osolihin




Tembikar | Foto: www.republika.co.id
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Jejak peradaban Islam tertoreh juga pada tembikar. Benda berbahan tanah liat yang bermotif indah itu hadir melalui proses yang cukup panjang. Menyerap teknik pembuatan dari beraneka sumber, mengkajinya, dan mengembangkannya sendiri. Para ahli kimia turut menyumbang pemikiran bagaimana memadu bahan agar tembikar berkualitas.

Nyatanya, tembikar yang menjadi satu buah peradaban Islam menuai sanjungan. Philip K Hitti melontarkan kekagumannya. Melalui bukunya, History of the Arabs, ia menyatakan, di tangan seniman Muslim, seni tembikar mencapai tingkat keindahan yang sulit ditandingi.

Keindahan yang tertoreh pada tembikar mewujud melalui lukisan manusia, hewan, dan tumbuhan, selain bentuk geometris dan epigraf. Karya ini segera berkembang pesat hingga menjadi sebuah industri yang sangat maju di beberapa wilayah Islam. Sentra produksi tembikar ada di Antiokia, Aleppo, Damaskus, Tyre, dan Phoenix.

Sejumlah tembikar peninggalan umat Muslim pada zaman pertengahan masih tersisa. Sebagian masih disimpan di Museum Lauvre, British Museum, dan Arabic Museum di Kairo, Mesir. Tembikar memiliki kegunaan luas. Salah satunya untuk hiasan dan menjadi bagian dari dekorasi bangunan megah.

Salah satu yang terkenal adalah tembikar Qasyani. Karya seni asal Persia itu berhias gambar bunga dan diakui keistimewaannya oleh banyak kalangan. Perkembangan seni tembikar di dunia Islam bermula sejak abad ke-7 Masehi. Pengetahuan pembuatan barang itu diserap dari sejumlah sumber, seperti Persia dan Cina.

Teknik-teknik yang diadopsi dari luar kemudian dipadukan dengan teknik yang dikembangkan oleh umat Islam. Maka itu, hadirlah sebuah karya seni dengan reputasi menjulang sepanjang masa.Dalam tulisannya berjudul The Potters of Islam, John Luter mencatat kontribusi sains Islam dalam pengembangan tembikar. Menurut dia, pembuatan tembikar berkualitas oleh masyarakat Muslim terinspirasi keunggulan teknik yang dikembangkan di Cina. Bangsa Cina dikenal dengan tembikarnya yang kuat, tidak mudah pecah, berbalut dekorasi warna-warni, dan mengilap.

Buku karya Muhammad bin alHusayn al-Baihaki yang berangka tahun 1059 Masehi menjadi rujukan para sejarawan kontempoter. Al Baihaki berkata, seorang gubernur dari Khurasan, Iran, mengirimkan hadiah kepada Khalifah Harun alRasyid berupa tembikar yang berasal dari Cina.

Sang khalifah terpikat keindahan benda itu. Lalu, ia mendorong seniman Muslim untuk membuat karya yang tak kalah hebatnya. Inisiatif ini memicu banyak seniman terkemuka berdatangan ke Baghdad, ibu kota pemerintahan, untuk memenuhi tantangan Khalifah Harun al-Rasyid. Karya awal mereka masih berupa eksperimen. Seiring waktu, kajian teknik untuk melahirkan karya berkualitas gencar dilakukan. Kemudian, hadirlah motif, rancangan, ataupun dekorasi baru. Begitu pula teknik dan metode pembuatan tembikar berkembang begitu pesat dan diperbarui dari waktu ke waktu.

Salah satu inovasi penting adalah kemampuan mewujudkan lukisan yang berkilau. Beberapa sumber sejarah menyebut teknik itu pertama kali diciptakan bangsa Mesir dan Cina. Umat Islam mengadopsi metode itu bahkan memperbaikinya untuk memperoleh kualitas yang lebih baik.

Para seniman pada masa Abbasiyah memunculkan kreasi warna keemasan dan juga menghadirkan motif mengilap pada tembikar yang biasanya hanya dihias warna biru, hijau, atau abu-abu. Teknik itu, sambung John Luter, memakai bahan sulfur dan zat asam serta dicampurkan dengan material tanah lempung.

Bahan campuran itu dipakai sebagai cat pada motif lukisan. Goresan motif gambar dilakukan segera setelah tembikar itu melalui proses pencetakan dan pembakaran. Setelah digambar dan diberi motif atau dekorasi, sekali lagi tembikar itu dibakar untuk mencegah pengapuran. “Ketika residu bahan perlahan menghilang selama proses pem bakaran, efek mengilap dari cat tadi muncul sehingga menjadikan tembikar itu tampak sangat indah,” ujar John Luter. Menurut dia, bahan pembuat tembikar yang juga paling umum digunakan adalah semacam semen putih.

Di sini, ahli kimia Muslim memainkan peran penting. Mereka menemukan bahan yang sanggup menghasilkan tembikar berkualitas tinggi. Kian majunya teknik pembuatan tembikar memantik lahirnya industri tembikar. Masa-masa pentingnya berlangsung dalam kurun abad ke-9 hingga abad ke-13 Masehi.

Ragam tembikar dan variasi motif membanjiri kota-kota besar Islam. Gedung-gedung dan istana berhias barang tembikar nan indah. Di sisi lain, seni tembikar Islam juga mendapatkan sentuhan aspek kaligrafi. Hal ini menambah keunggulan dan keistimewaan yang tidak ada pada peradaban lainnya.

Kaligrafi bukan sekadar untuk menghias permukaan tembikar. Pada beberapa daerah, kalimat kaligrafi yang tersemat di permukaan tembikar mencerminkan tradisi keagamaan ataupun kondisi umat Muslim setempat. Tak dimungkiri bahwa masyarakat pada masa itu telah memandang seni tembikar bukan sekadar hiasan, tapi juga ekspresi keyakinan.

Hingga masa kekuasaan Dinasti Seljuk, penelitian ilmiah dan kreasi baru seni tembikar tak henti bermunculan. Seniman era ini mengenalkan tembikar jenis baru, yaitu faience. Tembikar itu terbuat dari bahan semen putih dicampur dengan cairan alkalin yang memunculkan efek kaca. Risalah dari Abulqassim pada tahun 1301 Masehi menjelaskan teknik dan proses pembuatan faience. Dalam salah satu bagian risalah, ia menuturkan, untuk menambah kekuatan tembikar, para pembuatnya mengurangi kadar air pada bahan-bahan dasar tembikar. [republika]

pacaran

Siapa Bilang Pacaran Haram ??

Segala puji hanya milik Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya kepadaNya kita memuji, meminta tolong, memohon ampunan, bertaubat dan memohon perlindungan atas kejelekan-kejelekan diri dan amal-amal yang buruk. Barangsiapa yang diberi Allah petunjuk maka tidak ada yang dapat menyesesatkannya dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberikannya hidayah taufik. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan tiada sekutu baginya. Aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hambaNya dan UtusanNya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya dan para sahabatnya ridwanulloh ‘alaihim jami’an.

Adalah suatu hal yang telah menyebar luas dikalangan masyarakat sebuah kebiasaan yang terlarang dalam islam namun sadar tak sadar telah

atu hal yang boleh-boleh saja, kebiasan tersebut adalah apa yang disebut sebagai pacaran. Oleh karena itu maka penulis mencoba untuk memaparkan sedikit tinjauan islam tentang hal ini dengan harapan penulis dan pembaca sekalian dapat memahami bagaimana islam memandang pacaran serta kemudian dapat menjauhinya.

Pacaran yang dikenal secara umum adalah suatu jalinan hubungan cinta kasih antara dua orang yang berbeda jenis yang bukan mahrom dengan anggapan sebagai persiapan untuk saling mengenal sebelum akhirnya menikah[1].

Inilah mungkin definisi pacaran yang banyak tersebar dikalangan muda-mudi. Maka atas dasar inilah kebanyakan orang menganggap bahwa hal ini adalah suatu yang boleh-boleh saja, bahkan lebih parahnya lagi dianggap aneh kalau menikah tanpa pacaran terlebih dahulu –wal ‘iyyadzubillah –. Lalu jika demikian bagaimanakah tinjauan islam tentang hal ini? Berikut penulis coba jelaskan sedikit kepada pembaca –sesuai dengan ilmu yang sampai kepada penulis– bagaimana islam memandang pacaran.

Pacaran adalah suatu yang sudah jelas keharamannya dalam islam, dalil tentang hal ini banyak sekali diantaranya adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla :

وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan”. (Al Isra’ [17] : 32).

Ayat ini adalah dalil tegas yang menunjukkan haramnya pacaran.

Berkaitan dengan ayat ini seorang ahli tafsir Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di –rahimahullah- mengatakan dalam tafsirnya,

“Larangan mendekati suatu perbuatan nilainya lebih daripada semata-mata larangan melakukan suatu perbuatan karena larangan mendekati suatu perbuatan mencakup larangan seluruh hal yang dapat menjadi pembuka/jalan dan dorongan untuk melakukan perbuatan yang dilarang”.

Kemudian Beliau –rahimahullah- menambahkan sebuah kaidah yang penting dalam hal ini,

“Barangsiapa yang mendekati suatu perbuatan yang terlarang maka dikhawatirkan dia terjatuh pada suatu yang dilarang”[2].

Hal senada juga sebelumnya dikatakan penulis Tafsir Jalalain demikian juga Asy Syaukani –rahimahullah- namun Beliau menambahkan, “Jika suatu yang haram itu telah dilarang maka jalan menuju keharaman tersebut juga dilarang dengan melihat maksud pembicaran”[3]. Bahkan diakatakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin –rahimahullah-, “termasuk dalam ayat ini larangan melihat wanita yang bukan istrinya (yang tidak halal baginya, pen.), mendengarkan suaranya, menyentuhnya, sama saja apakah ketika itu dia sengaja untuk bersenang-senang dengannya ataupun tidak”[4]. Dari penjelasan para ulama ini jelaslah bahwa pacaran dalam islam hukumnya haram karena pacaran termasuk dalam perkara menuju zina yang Allah haramkan ummat nabiNya untuk mendekatinya.

Jika ada yang mengatakan bahwa pacaran belumlah dapat dikatakan sebagai perbuatan menuju zina, maka kita katakan kepadanya bukankah orang yang paling tahu tentang perkara yang dapat mendekatkan ummatnya ke surga dan menjauhkannya dari api neraka telah mengatakan :

وَ احْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ وَ غَضُّوْا أَبْصَارَكُمْ وَ كَفُّوْا أَيْدِيَكُمْ

“Jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan-pandangan kalian dan tahanlah tangan-tangan kalian”.[5]

Dalam hadits yang mulia ini terdapat perintah untuk menundukkan pandangan dan

hukum asal dari suatu perintah baik itu perintah Allah ‘Azza wa Jalla ataupun perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wajib dan adanya tunututan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan dengan segera[6].

Maka jelaslah bahwa pacaran adalah suatu yang diharamkan dalam islam.

Kemudian jika ada yang mengatakan kalau seandainya pacaran tidak dibolehkan maka bagaimanakah dua orang insan bisa menikah padahal mereka belum saling kenal?

Maka kita katakan pada orang yang beralasan demikian dengan jawaban yang singkat namun tegas bukankah petunjuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik petunjuk? Bukankah Beliau adalah orang yang paling kasih kepada ummatnya tidak memberikan petunjuk yang demikian? Firman Allah ‘Azza wa Jalla,

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, amt berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (At Taubah [9] : 128).

Kata حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ pada ayat di atas ditafsirkan oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di –rahimahullah- berarti bahwa, “Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang mencintai kebaikan kepada kita ummatnya, mengerahkan seluruh kesungguhannya dalam rangka menyampaikan kebaikan kepada mereka, bersemangat untuk dapat memberikan hidayah (irsyad, pent.) berupa iman kepada mereka, tidak suka jika kejelekan menimpa mereka dan menegerahkan seluruh usahanya untuk menjauhkan mereka dari kejelekan”[7]. Dengan demikian ayat di atas jelas menunjukkan bahwa Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling kasih pada ummatnya dan paling menginginkan kebaikan untuk mereka namun Beliau tidaklah mengajarkan kepada ummatnya yang demikian. Simak pula sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِىٌّ قَبْلِى إِلاَّ كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى خَيْرِ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ شَرَّ مَا يَعْلَمُهُ

“Sesungguhnya tidak ada Nabi sebelumku kecuali wajib baginya menunjukkan kepada umatnya kebaikan yang dia ketahui untuk umatnya, dan mengingatkan semua kejelekan yang dia ketahui bagi umatnya…”.[8]

Maka hendak kemanakah lari orang yang berpendapat kalau seandainya pacaran tidak dibolehkan maka bagaimanakah dua orang insan bisa menikah padahal mereka belum saling kenal? Bukankah Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan dan mempraktekkan bagaimana tatacara menuju pernikahan? Apakah Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan kepada kita cara mencari pasangan hidup dengan pacaran? Wahai pengikut hawa nafsu hendak kemanakah lagi engkau palingkan sesuatu yang telah jelas dan gamblang ini ??!!!

Kalau seandainya yang demikian dapat mengantarkan kepada kebaikan tentulah Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkannya kepada kita.

Sebagai penutup kami nukilkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang posisi shaf laki-laki dan perempuan dalam sholat, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan :

خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا

“Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama, sejelek-jeleknya adalah yang paling akhir dan Sebaik-baik shaf perempuan adalah yang paling akhir, sejelek-jeleknya adalah adalah yang paling awal”.[9]

Maka renungkan wahai saudaraku

apakah lebih layak orang –bukan suami istri­­– yang tidak sedang dalam keadaan beribadah kepada Allah untuk berdekatan, berdua-duan dan bermesra-mesraan serta merasa aman dari perbuatan menuju zina padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia mengatakan yang demikian !!!??

Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyatakan :

ما نَهَيتُكُمْ عَنْهُ ، فاجْتَنِبوهُ

“Semua perkara yang aku larang maka jauhilah”[10]

Allahu Ta’ala a’lam bish showaab, mudah-mudahan yang sedikit ini dapat menjadi renungan bagi orang-orang yang masih melakukannya dan bagi kita yang tidak mudah-mudahan Allah jaga anak keturunan kita darinya.



Menjelang malam, 17 Jumadi Tsaniyah 1430/11 Juni 2009.



Abu Halim Budi bin Usman As Sigambali

Yang selalu mengharap ampunan Robbnya

pacaran itu haram dalam islam

Pacaran dianggap haram mungkin karena hubungan itu memungkinkan seseorang yang bukan muhrimnya itu akan melakukan perbuatan zinah... Mungkin itulah disebut Haram, karena saat mereka berduaan... setan pun datang menggoda untuk berbuat zina... akhirnya apah ?
ke hotel ...ke pantai.. atau ada juga yang gak ambil pusing ke huta aja (hehehehe)
Memang sih ... dalam hukum agama (fiqh) Islam memang tidak ada hukum pacaran...
Tapi ada Firman-Firman Allah yang menguatkan ini semua ...

“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi.” [Al-An'aam:151]
“Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” [Al-Israa`:32]
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” [An-Nuur:30]
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” [An-Nuur:31]
Pacaran mengantarkan kepada perzinahan dan perbuatan keji lainnya. Perhatikanlah wahai orang-orang yang berakal! Wallahu A’lam.

Sumber: Buletin Al-Wala’ Wal-Bara’ edisi ke-33 Tahun ke-3 / 22 Juli 2005 M / 15 Jumadits Tsani 1426 H

Habis itu nih ada lagi sabda dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

"Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, melainkan si wanita itu bersama mahramnya" [hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari 1862 dan Muslim 4/104 atau 1341 dan lafadz ini dari riwayat Muslim dari shahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma]

Jadi dalam Islam tidak ada kegiatan untuk berpacaran, dan pacaran hukumnya HARAM...

keikhlasan



Ikhlas, satu kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan.
Seorang ulama yang bernama Sufyan Ats Tsauri pernah berkata, “Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah.”
Niat adalah pengikat amal. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi teramat sangat penting dan akan membuat hidup ini menjadi lebih mudah, indah dan jauh lebih bermakna.
Amal kebaikan yang tidak terdapat keikhlasan di dalamnya hanya akan menghasilkan kesia-siaan belaka. Bahkan bukan hanya itu, ingatkah kita akan sebuah hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa tiga orang yang akan masuk neraka terlebih dahulu adalah orang-orang yang beramal kebaikan namun bukan karena Allah?
Ya, sebuah amal yang tidak dilakukan ikhlas karena Allah bukan hanya tidak dibalas apa-apa, bahkan Allah akan mengazab orang tersebut, karena sesungguhnya amalan yang dilakukan bukan karena Allah termasuk perbuatan kesyirikan yang tak terampuni dosanya kecuali jika ia bertaubat darinya, Allah berfirman yang artinya,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa : 48)
Makna Ikhlas
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.
Ciri Orang Yang Ikhlas
Orang-orang yang ikhlas memiliki ciri yang bisa dilihat, diantaranya:
1. Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”
Perjalanan waktulah yang akan menentukan seorang itu ikhlas atau tidak dalam beramal. Dengan melalui berbagai macam ujian dan cobaan, baik yang suka maupun duka, seorang akan terlihat kualitas keikhlasannya dalam beribadah, berdakwah, dan berjihad.
Al-Qur’an telah menjelaskan sifat orang-orang beriman yang ikhlas dan sifat orang-orang munafik, membuka kedok dan kebusukan orang-orang munafik dengan berbagai macam cirinya. Di antaranya disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 44-45, “Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya.”
2. Terjaga dari segala yang diharamkan Allah, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari mereka. Disebutkan dalam hadits, “Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)
Tujuan yang hendak dicapai orang yang ikhlas adalah ridha Allah, bukan ridha manusia. Sehingga, mereka senantiasa memperbaiki diri dan terus beramal, baik dalam kondisi sendiri atau ramai, dilihat orang atau tidak, mendapat pujian atau celaan. Karena mereka yakin Allah Maha melihat setiap amal baik dan buruk sekecil apapun.
3. Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya.
Para dai yang ikhlas akan menyadari kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu mereka senantiasa membangun amal jama’i dalam dakwahnya. Senantiasa menghidupkan syuro dan mengokohkan perangkat dan sistem dakwah. Berdakwah untuk kemuliaan Islam dan umat Islam, bukan untuk meraih popularitas dan membesarkan diri atau lembaganya semata.
IKHLAS, RAHASIA PARA KEKASIH ALLAH
Seorang sahabat dengan mimik serius mengajukan sebuah pertanyaan,“Ya kekasih Allah, bantulah aku mengetahui perihal kebodohanku ini. Kiranya engkau dapat menjelaskan kepadaku, apa yang dimaksud ikhlas itu?“
Nabi SAW, kekasih Allah yang paling mulia bersabda,“Berkaitan dengan ikhlas, aku bertanya kepada Jibril a.s.apakah ikhlas itu?Lalu Jibril berkata,“Aku bertanya kepada Tuhan yang Maha Suci tentang ikhlas, apakah ikhlas itu sebenarnya?“ Allah SWT yang Mahaluas Pengetahuannya menjawab,“Ikhlas adalah suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang Kucintai.“(H.R Al-Qazwini)
Dari hadits diatas nampaklah bahwa rahasia ikhlas itu diketahui oleh hamba-hamba Allah yang dicintai-Nya. Untuk mengetahui rahasia ikhlas kita tidak lain harus menggali hikmah dari kaum arif, salafus shaalih dan para ulama kekasih Allah.
Antara lain Imam Qusyaery dalam kitabnya Risalatul Qusyairiyaah menyebutkan bahwa ikhlas berarti bermaksud menjadikan Allah sebagi satu-satunya sesembahan. Keikhlasan berarti menyucikan amal-amal perbuatan dari campur tangan sesama makhluk. Dikatakan juga keikhlasan berarti melindungi diri sendiri dari urusan individu manusia.
Menjaga Amalan Agar Tetap Ikhlas
Seorang hamba akan terus berusaha untuk melawan iblis dan bala tentaranya hingga ia bertemu dengan Tuhannya kelak dalam keadaan iman dan mengikhlaskan seluruh amal perbuatannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal apa sajakah yang dapat membantu kita agar dapat mengikhlaskan seluruh amal perbuatan kita kepada Allah semata, dan di antara hal-hal tersebut adalah